By : Serma Otong Mohamad Junaedi
26 Februari 2011
Tugas - Tugas Pokok
Tugas Pokok
Kodim Bertugas Pokok Menyelenggarakan Pembinaan Kemampuan, Kekuatan Dan Gelar Kekuatan, Meyelenggarakan Pembinaan Teritorial Untuk Menyiapkan Wilayah Pertahanan Di Darat Dan Menjaga Keamanan Wilayah Dalam Rangka Mendukung Tugas Pokok Kodam/Korem.
Tugas - Tugas Kodim
A. Melaksanakan Fungsi Utama
1. Pertempuran :
· Pembinaan Ruang Pertempuran
· Pemninaan Daya Tempur
· Pembinaan Kesiapan Operasi
2. Pembinaan Teritorial, Meliptui :
· Membantu Pemkot Dalam Menyiapkan Potensi Nasional
· Membantu Pemkot Dalam Meyelenggarakan Pelatihan Dasar Kemiliteran Bagi Warga Negara Sesuai Dengan Perundang-Undangan.
· Membantu Pemkot Dalam Penanggulangan Bencana, Kemanusianan Dan Konflik Komunal.
· Membangun, Memelihara, Meningkatkan Dan Memantapkan Kemanunggalan Tni Dan Rakyat
B. Melaksanakan Fungsi Organik Militer
Meliputi Segala Usaha Pekerjaan Dan Kegiatan Dibidang Intelijen, Operasi, Logistik, Teritorial, Perencanaan Seerta Pengawasan Dan Pemeriksaan Dalam Rangka Mendukung Tugas Pokok Kodim
C. Melaksanakan Fungsi Organik Pembinaan
Meliputi Segala Usaha Pekerjaan Dan Kegiatan Dibidang Latihan Dalam Rangka Mendukung Tugas Pokok Kodim.
By : Serma Otong Mohamad Junaedi
By : Serma Otong Mohamad Junaedi
25 Februari 2011
Sejarah Singkat
KOMANDO DISTRIK MILITER 0508 DEPOK
Dalam rangka penataan organisasi di jajaran Kodam Jaya dipandang perlu untuk segera membentuk organisasi dan tugas Kodam Jaya untuk digunakan sebagai pedoman dalam pembinaan Teritorial serta operasional satuan TNI AD.
A. Proses pembentuan Kodim 0508/Depok sbb :
1. Berdasarkan Surat Keputusan Kasad Nomor Skep/3/X/1998 tanggal 19 Oktober 1998 tentang Pembentukan 2 Korem dan 1 Kodim BS Kodam Jaya pengembangan TA 1998/1999.
2. Berdasarkan Surat Perintah Pangdam Jaya Nomor Sprin/1634/X/1998 tanggal 28 Oktober 1998 tentang Pembentukan 2 Korem dan 1 Kodim BS Kodam Jaya pengembangan TA 1998/1999.
3. Korem 051/Wijayakarta Dam Jaya bertempat /berkedudukan di Jl. Lingkar Luar TB. Simatupang Kp. Rambutan Jakarta Timur.
4. Korem 052/Wijayakarma Dam Jaya yang berkedudukkan di Kawasan Lippo Karawaci Tangerang.
B. Pada tanggal 29 Oktober 1998 diresmikan Korem 051/Wijayakarta
C. Surat Perintah Kasad Nomor Sprin/553/V/1999 tanggal 05 Mei 1999 tentang Pelaksanaan Alih status Kodim 0622/Dpk Rem 061/SK Dam III/Slw menjadi organik Kodam Jaya.
D. Surat Perintah Pangdam Jaya Nomor Sprin/723/V/1999 Tanggal 21 Mei 1999 tentang Penerimaan Alih status Kodim 0622/Dpk Rem 061/SK Dam III/Slw menjadi Kodim 0508/Dpk Rem 051/Wkt Dam Jaya sehingga Kodim 0508/Depok membawahi 7 (tujuh) wilayah Koramil yaitu :
· Koramil-01/Pancoran Mas
· Koramil-02/Beji
· Koramil-03/Sukmajaya
· Koramil-04/Bojong Gede
· Koramil-05/Sawangan
· Koramil-06/Cimanggis
· Koramil-07/Limo
By : Serma Otong Mohamad Junaedi
By : Serma Otong Mohamad Junaedi
Label:
Beji,
Bojong Gede,
Cimanggis,
DEPOK,
KODAM,
KODAM JAYA,
KODIM 0508,
KORAMIL,
KOREM 051WKT,
Limo,
Pancoran Mas,
Sawangan,
Sukma Jaya,
TNI,
TNI AD
15 Februari 2011
Sejarah Kodam Jaya
Pada tanggal 24 Desember 1949 di Jakarta terjadi penyerahan kekuasaan dari Pemerintah Belanda kepada pemerintah Republik Indonesia yang diawali dengan penandatanganan dokumen-dokumen peralihan kekuasaan atas wilayah Jakarta Raya dari tangan Co Batavia En Ommelanden kepada basis Co Jakarta Raya.
Penandatanganan dokumen ini dilakukan oleh Kolonel Vries selaku Basis co Batavia en commelanden mewakili Pemerintah Belanda dan Letkol R. Paswin Nata Diningrat selaku Basis co Jakarta Raya mewakili Pemerintah Republik Indonesia, penyerahan dibawah pengawasan komisi tiga Negara (KTN).
Dengan terjadi penyerahan kekuasaan dari Pemerintah Belanda ke Pemerintah Republik Indonesia maka tanggal 24 Desember 1949 dipakai sebagai tanda lahirnya Kodam Jaya ( dahulu Kodam V/Jaya) Beberapa unsur penting yang menentukan tanggal 24 Desember 1949 sebagai hari jadi Kodam Jaya yaitu lahirnya organisasi Basis co Jakarta raya serta dilengkapi personil pada unsur-unsur Basis Co Jakarta Raya.
Sedangkan unsur penting lainnya adalah penandatanganan dokumen-dokumen peralihan kekuasaan atas wilayah Jakarta Raya dan penyerahan Badan-badan / Instansi-instansi Militer yang berada di Jakarta Raya dari Baisi Co Batavia en Emmolanden kepada Basis Co Jakarta Raya.
Sementara itu pada pertengahan Desember 1949 berangsur-angsur mulai berdatangan ke Jakarta seperti Batalyon Kala Hitam dan Batalyon siluman yang memperkuat kedudukan Basis Co Jakarta Raya.
Dengan peralihan kekuasaan ini mulailah babak baru kekuasaan Pemerintah dan Militer berada ditangan Republik Indonesia. Selanjutnya Letkol R. Taswin Natadiningrat ditunjuk sebagai Komandan Basis Komando Jakarta Raya.
Pada Bulan Januari 1950 sebutan Basis Co Jakarta Raya dirubah menjadi Komando Militer Pangkalan Jakarta Raya (KMP Jakarta Raya). Karena nama tersebut dirasakan kurang sesuai dengan semangat perjuangan dan perkembangan TNI Angkatan Darat kemudian diubah sesuai dengan petunjuk dari Mabad tanggal 10 Mei 1950 tentang Komando Militer Kota di rubah menjadi Komando Militer Kota Besar Jakarta Raya (KMKB-DR) dalam rangka pertumbuhan dan perkembangan KMKB-DR telah pula mengalami perubahan-perubahan dan pergantian Komando KMKB-DR sebagai berikut :
Penandatanganan dokumen ini dilakukan oleh Kolonel Vries selaku Basis co Batavia en commelanden mewakili Pemerintah Belanda dan Letkol R. Paswin Nata Diningrat selaku Basis co Jakarta Raya mewakili Pemerintah Republik Indonesia, penyerahan dibawah pengawasan komisi tiga Negara (KTN).
Dengan terjadi penyerahan kekuasaan dari Pemerintah Belanda ke Pemerintah Republik Indonesia maka tanggal 24 Desember 1949 dipakai sebagai tanda lahirnya Kodam Jaya ( dahulu Kodam V/Jaya) Beberapa unsur penting yang menentukan tanggal 24 Desember 1949 sebagai hari jadi Kodam Jaya yaitu lahirnya organisasi Basis co Jakarta raya serta dilengkapi personil pada unsur-unsur Basis Co Jakarta Raya.
Sedangkan unsur penting lainnya adalah penandatanganan dokumen-dokumen peralihan kekuasaan atas wilayah Jakarta Raya dan penyerahan Badan-badan / Instansi-instansi Militer yang berada di Jakarta Raya dari Baisi Co Batavia en Emmolanden kepada Basis Co Jakarta Raya.
Sementara itu pada pertengahan Desember 1949 berangsur-angsur mulai berdatangan ke Jakarta seperti Batalyon Kala Hitam dan Batalyon siluman yang memperkuat kedudukan Basis Co Jakarta Raya.
Dengan peralihan kekuasaan ini mulailah babak baru kekuasaan Pemerintah dan Militer berada ditangan Republik Indonesia. Selanjutnya Letkol R. Taswin Natadiningrat ditunjuk sebagai Komandan Basis Komando Jakarta Raya.
Pada Bulan Januari 1950 sebutan Basis Co Jakarta Raya dirubah menjadi Komando Militer Pangkalan Jakarta Raya (KMP Jakarta Raya). Karena nama tersebut dirasakan kurang sesuai dengan semangat perjuangan dan perkembangan TNI Angkatan Darat kemudian diubah sesuai dengan petunjuk dari Mabad tanggal 10 Mei 1950 tentang Komando Militer Kota di rubah menjadi Komando Militer Kota Besar Jakarta Raya (KMKB-DR) dalam rangka pertumbuhan dan perkembangan KMKB-DR telah pula mengalami perubahan-perubahan dan pergantian Komando KMKB-DR sebagai berikut :
- Komandan KMKB-DR kesatu Letkol R. Taswin Natadiningrat, Tahun 1949 s/d 1951
- Komandan KMKB-DR kedua Mayor Suhardi, Tahun 1951 s/d 1952
- Komandan KMKB-DR ketiga Mayor D. Kosasih, Tahun 1952 s/d 1953
- Komandan KMKB-DR keempat Letkol Akil Prawiradirja tahun 1953 s/d 1955
- Komandan KMKB-DR kelima Letkol Sambas Atmadinata Tahun 1955 s/d 1956
- Komandan KMKB-DR keenam Mayor DJuhro Sumitradilaga Tahun 1956 s/d 1957
- Komandan KMKB-DR ketujuh Mayor E. Dachyar tahun 1957 s/d 1959
- Komandan KMKB-DR kedelapan Kolonel Umar Wirahadi Kusuma tahun 1959 s/d 1960
- Pangdam Jaya kesatu Mayor Jenderal TNI Umar Wirahadikusuma, tahun 1960 s/d 1965
- Pangdam Jaya kedua Mayor Jenderal TNI Amir Machmud, tahun 1965 s/d 1969
- Pangdam Jaya ketiga Mayor Jenderal TNI Makmun Murod, tahun 1969 s/d 1970
- Pangdam Jaya keempat Mayor Jenderal TNI Poniman, tahun 1970 s/d 1973
- Pangdam Jaya kelima Mayor Jenderal TNI G.H. Mantik, tahun 1973 s/d 1977
- Pangdam Jaya keenam Mayor Jenderal TNI Norman Sasono, tahun 1977 s/d 1982
- Pangdam Jaya ketujuh Mayor Jenderal TNI Tri Sutrisno, tahun 1982 s/d 1985
- Pangdam Jaya kedelapan Mayor Jenderal TNI Soegito, tahun 1985 s/d 1988
- Pangdam Jaya kesembilan Mayor Jenderal TNI Suryadi Sudirja, tahun 1988 s/d 1990
- Pangdam Jaya kesepuluh Mayor Jenderal TNI K. Harseno, tahun 1990 s/d 1993
- Pangdam Jaya kesebelas Mayor Jenderal TNI A.M. Hendropriyono, tahun 1993 s/d 1994
- Pangdam Jaya keduabelas Mayor Jenderal TNI Wiranto, tahun 1994 s/d 1996
- Pangdam Jaya ketigabelas Mayor Jenderal TNI Sutiyoso, tahun 1996 s/d 1997
- Pangdam Jaya keempatbelas Mayor Jenderal TNI Sjafrie Syamsoeddin, tahun 1997 s/d 1998
- Pangdam Jaya kelimabelas Mayor Jenderal TNI Djadja Suparman, tahun 1998 s/d 1999
- Pangdam Jaya keenambelas Mayor Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu, tahun 1999 s/d 2000
- Pangdam Jaya ketujuhbelas Mayor Jenderal TNI Slamet Kirbiantoro, tahun 2000 s/d 2001
- Pangdam Jaya kedelapanbelas Mayor Jenderal TNI Bibit Waluyo, tahun 2001 s/d 2002
- Pangdam Jaya kesembilanbelas Mayor Jenderal TNI A. Yahya, tahun 2002 s/d 2003
- Pangdam Jaya keduapuluh Mayor Jenderal TNI Joko Santoso, tahun 2003 s/d 2004
- Pangdam Jaya keduapuluhsatu Mayor Jenderal TNI Agustadi Sasongko Purnomo , tahun 2004 s/d 2006
- Pangdam Jaya keduapuluhdua Mayor Jenderal TNI Liliek AS. Sumaryo, tahun 2006 s/d 2007
- Pangdam Jaya keduapuluhtiga Mayor Jenderal TNI J. Suryo Prabowo, tahun 2008 s/d 2008
- Pangdam Jaya keduapuluhempat Mayor Jenderal TNI Darpito Pudyastungkoro S.Ip, MM, tahun 2008 s/d 2010
- Pangdam Jaya Keduapuluhlima Mayor Jenderal TNI Marciano Norman, tahun 2010 sampai dengan sekarang